Anas lanang | jasa gaet naik gunung seindonesia | 083808263371 | 085322475029

Sabtu, 06 Januari 2018

Pendakian Pertamaku




Write by Kamil

Aku tak pernah meyangka awalnya aku yang memiliki tubuh yang gendut ini memutuskan untuk mengikuti pendakian ke Gunung Ciremai. Entah dari mana keputusan itu datang aku pun bingung. Namun aku sebagai seorang pesilat diajarkan untuk tidak boleh lari dari pertarungan maka kubulatkan tekadku untuk terus maju mengikuti acara pendakian tersebut. Aku yang tidak memiliki perlalatan apapun berusaha untuk mencari dan meminjam peralatan yang kubutuhkan untuk pendakian, namun ternyata hasilnya sama saja tidak ada yang bisa meminjamkanku peralatan. 

          Hari pendakian tiba, dengan berbekal doa dan restu orang tua kuberangkat bersama dengan ketiga kawanku yang sudah menunggu di pos keberangkatan awal pendakian. Walaupun kami tahu cuaca saat itu sedang tidak bagus, namun itu tidak mengendurkan semangat kami untuk terus melanjutkan pendakian. Langkah demi langkah terus kami pijakan, setiap pijakan kami adalah penuh dengan ambisi untuk menaklukan tingginya Gunung Ciremai. Terutama untukku ini adalah perjuangan dan pertarungan melawan beratnya badan dan menaklukan ketinggian.

Write by Kamil
Sampailah kami di pos dua, dimana mulai turunnya hujan dan tiupan angin yang mulai kencang. Kami tahu cuaca mulai tidak bagus namun kami  masih melanjutkan pendakian terus. Mendan yang dilalui semakin licin dan berat terutama untuk orang sepertiku dengan tubuh berat ini. Aku harus mengeluarkan tenaga yang lebih untuk terus melanjutkan pendakian. Nafas yang sudah ngos-ngosan tenaga yang hampir habis dan rasa dingin di tubuh yang sudah menusuk di tubuh membuat langkah kami terhenti di pos 4, namun karena cuaca semakin ekstrim kami memutuskan untuk mendirikan tenda di pos tersebut dan menghentikan pendakian.

Cuaca semakin memburuk aku yang tidak memiliki peralatan pribadi seperti sleeping bad hanya dapat menikmati cuaca dingin yang menusuk rasanya hingga tulang. Namun aku tetap kuat hanya berbekal sarung yang aku bawa. 

Saat keesokan harinya  kami akan melanjutkan pendakian ternyata cuaca masih badai dan salah satu rekan kami sedang sakit, jadi kami hanya bisa ditenda saja. Karena kami tidak mungkin meninggalkan teman kami yang sedang sakit tersebut. Disinilah aku sadar bahwa di pencinta alam juga ada yang namanya solidaritas dan kebersamaan. Semua itu sama seperti yang ada di dalam Pencak Silat. 



Perbekalan yang hampir habis dan cuaca badai, sehingga kami memutuskan untuk turun saja karena ini akan sangat berbahaya jika kami terus melanjutkan pendakian. Maka turunlah kami dan kami belum beruntung untuk mencapai tingginya Gunung Ciremai.
Add cte by Kamil
Namun ada satu pelajaran yang dapat aku petik dari pengalaman pertamaku kebersamaan, kekompakan, dan solidaritas. Akan mengalahkan rasa lelah dan berat, aku sendiri merasakannya dengan pengalaman yang kudapatkan dari pendakian pertamaku.

Sekian dari saya tentang alam ini kurang lebih bisa komen di bawa ini. Salam rimba jaga alam ini dari sampah.